A long, long time ago there was a king of Phrygia who was very greedy and stupid. One day Silenus, the god of the woods, who had been a guest of the king, offered, in return for his hospitality, to grant him a wish. After thinking for a long time about how he could become more rich and more powerful, Midas asked for a magic gift that would turn anything he touched to gold.
“So be it,” exclaimed Silenus.
Midas touched the seat he was sitting on and it immediately turned to solid gold. He touched his belt, his clothes, a vase, a statue.... everything turned to gold. He began to run about the palace, and everything he touched became gold: walls, furniture, ornaments....
Midas was delighted, but all the excitement had made him hungry, so he sat down at the table and prepared to eat. Then he realized that every piece of food he brought to his mouth was turning to gold before he could eat it. Thanks to his greed, it looked as though he was going to die of hunger.
Fortunately, Silenus, who had foreseen what would happen, agreed to relieve Midas of his magic power. And so, for a bunch of grapes, Midas gave up all the gold in the world.
Legenda Raja Midas
Pada jaman dahulu kala ada seorang raja dari Frigia yang sangat serakah dan bodoh. Pada suatu hari Silenus , Dewa Hutan yang pernah menjadi tamu raja menawarkan imbalan atas keramahannya, dengan mengabulkan permohonannya. Setelah lama berpikir tentang bagaimana caranya agar dia bisa menjadi lebih kaya dan lebih kuat, akhirnya Midas meminta hadiah ajaib yaitu apapun yang disentuhnya akan berubah menjadi emas.
"Baiklah," seru Silenus mengabulkan.
Midas menyentuh kursi yang dia duduki, dan segera berubah menjadi emas padat. Dia menyentuh sabuknya, pakaiannya, vas, patung .... semuanya berubah menjadi emas. Dia mulai melakukannya di istana, dan segala sesuatu yang disentuhnya menjadi emas: dinding, furnitur, ornamen ....
Midas sangat senang, tapi saat dia merasa lapar, dia hendak makan dan bergegas ke meja makan untuk makan. Kemudian ia menyadari bahwa setiap bagian dari makanan yang dia coba bawa ke mulutnya berubah menjadi emas sebelum ia bisa memakannya. Berkat keserakahannya itulah, tampaknya ia akan mati kelaparan.
Midas sangat senang, tapi saat dia merasa lapar, dia hendak makan dan bergegas ke meja makan untuk makan. Kemudian ia menyadari bahwa setiap bagian dari makanan yang dia coba bawa ke mulutnya berubah menjadi emas sebelum ia bisa memakannya. Berkat keserakahannya itulah, tampaknya ia akan mati kelaparan.
Untungnya, Silenus, yang telah meramalkan apa yang akan terjadi, setuju untuk melepaskan Midas daya sihirnya. Maka, hanya untuk seonggok anggur, Midas merelakan semua emas di dunia.